Rabu, 15 Juni 2011

Mengambil Pelajaran Dari "Siami" Sang Ibu Kejujuran

Trending terbaru di yang menjadi berita beberapa hari ini adalah kasus "Siami" yang mengadukan contekan massal saat Ujian Nasional. Pemahaman masyarakat kita tentang harga sebuah kejujuran tercermin dari peristiwa tersebut. Bagaimana beliau harus rela terusir dari rumahnya sendiri karena keberaniannya.

Kasus Siami berawal 16 Mei 2011, empat hari setelah ujian nasional berakhir. Dari wali murid lain ia mengetahui bahwa anaknya, Alif, yang termasuk berotak encer diminta memberi contekan pada murid lain. Ia pun mengklarifikasi putranya itu – yang mengaku sambil menangis.

Siami lantas mengonfirmasi hal ini ke kepala sekolah. Tak puas, ia lalu mengadu ke komite sekolah. Tak mendapat tanggapan, ia membawa masalah ini ke sebuah radio di Surabaya. Lalu, kasus ini sampai ke telinga Walikota Surabaya, Tri Rismaharini. Setelah diproses, sanksi dijatuhkan pada pihak yang dinilai bertanggung jawab: satu kepala sekolah dan dua guru.
Sanksi pada tiga pendidik ini lantas memicu kemarahan wali murid. Mereka menilai Siami, dan keluarganya tak punya hati. Mencemarkan nama sekolah dan kampung. Setidaknya empat kali warga menggelar demonstrasi di depan rumahnya.
Puncaknya terjadi pada Kamis 9 Juni 2011. Lebih dari 100 warga Kampung Gadel Sari dan wali murid SDN Gadel II ‘menghakimi’ Siami dan keluarga. Beliau sekeluargapun harus terusir dari kampungnya.
Jelas peristiwa ini menggugah nurani kita, bagitu mahalkah sebuah kejujuran???
Kejujuran di negeri ini adalah sebuah hal yang langka bahkan mungkin aneh. Bagaimana dengan kita???

Begitu alergikah  kita terhadap orang-orang jujur, sebuah pertanyaan yang patut kita renungkan secara mendalam.Hikmah yang dapat kita temukan dari peristiwa ini adalah
  • Keberanian bersikap walaupun tidak sejalan dengan kebiasaan orang banyak,
  • Sebuah kejujuran itu mahal, tapi kita harus berusaha mempertahankannya
  • Pentingnya pendidikan kejujuran bagi keluarga dan masyarakat kita
Marilah kita membudayakan sikap terpuji ini di lingkungan keluarga kita, mudah-mudahan dengan  begitu kita mempunyai kontribusi kebaikan bagi negara ini

1 comments:

Kang Yusup mengatakan...

Kejujuran adalah sesuatu yang langka di negara ini, terutama pada para petinggi. kasus ini telah menyadar kita kembali akan minimnya orang jujur dinegeri ini,,, memang untuk menegakan kebenaran itu tidaklah mudah,, banyak rintangan yang akan dihadapi,,

Posting Komentar